IQNA

Bagian1

Puasa di Pelbagai Agama dan Ajaran dunia

11:50 - June 12, 2016
Berita ID: 3470444
IRAN (IQNA) - Pelbagai agama dalam sepanjang abad menganggap metode, cara dan ritual-ritual khusus untuk meningkatkan spirit dan kejiwaan para penganutnya adalah hal yang wajib, termasuk diantara ajaran-ajaran religi tersebut adalah Puasa, yang memiliki pelbagai bentuk di tengah-tengah agama dan pelbagai kawasan.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Al-Diyar, menurut apa yangtelahditegaskan dalam Al-Quran, berpuasa juga diwajibkan kepada para pengikut agama-agama Samawi sebelum Islam. Muslim, Kristen dan Yahudi bukanlah satu-satunya yang berpuasa, bahkan dalam sebagian ajaran-ajaran non Ilahi, puasa dan latihan fisik untuk mendidik jasad dan ruh para pengikutnya adalah hal yang darurat.

Selain berpuasa wajib untuk pelbagai agama Ilahi, juga memiliki motivasi fitri, karena manusia yang memiliki hasrat tinggi yang tidak mau turun dalam tingkat hewan dan tanpa pandang bulu dikecam keinginan dan syahwat-syahwat hewani menjadikan puasa sebagai sarana dan tameng untuk melawan di hadapan segala bentuk keinginan-keinginan tersebut sehingga menghantarkan dirinya menuju kesempurnaan.

Berpuasa dalampelbagai agama samawi memiliki sejarah yang sangat panjang dan termasuk ibadah yang sudah lama, dimana kemunculannya bisa dianggap bersamaan dengan keluarnya nabi Adam dan Hawa dari surga.

Puasa atau dalam bahasa arabnya "Shaum” secara bahasa berarti mencegah dari perbuatan, namun dalam maknanya ditambahkan syarat yaitu mencegah perbuatan-perbuatan khusus yang mana hati manusia sangat menginginkannya. Namun Shaum dalam budaya dan syariat agama adalah mencegah dan menjaga dari hal-hal khusus pada masa yang telah ditentukan.

Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183 telah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.”

Ayat ini menunjukkan bahwa berpuasa juga diwajibkan kepada umat-umat sebelumkaum muslimin. Dalam riwayat-riwayat Islam dikemukakan bahwa kitab-kitab besar Samawi seperti Taurat, Injil, Zabur, Shuhuf dan Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.

Perbedaan berpuasa antar agama dari aspek jumlah dan mekanisme berpuasa, meski dalam pelbagai agama ada perbedaan dalam perincian dan mekanisme berpuasa, namun memiliki pokok hukum berpuasa dan tujuannya secara global adalah mendidik jiwa, menciptakan kesucian spiritual dan menghilangkan kesusahan dan bala.

Berpuasa tidak hanya sekedar berarti mencegah dari makan dan minum, amal ini termasuk salah satu amal spiritual yang mendorong benak manusia dari memikirkan urusan-urusan duniawi dan materi menuju peningkatan ruh dan spiritual, yang merubahnya menjadi sebuah ibadah, yang diterapkan dalam pelbagai agama, sekolah-sekolah intelektual dan spiritual.

Disini akan diketengahkan sebagian tradisi berpuasa di pelbagai agama dan ajaran-ajaran dunia:

Puasa dalam Ajaran Sikh

Guru Nanak dianggap pendiri pertama dan peloporsejati ajaran Sikh pada akhir-akhir abad ke 15 masehi, yang lahir dari seorang ayah dan ibu Hindupadatahun 1469 Masehi.

Nanak merintis ajaran Sikh berasaskan tidak adanya perbedaan antara lafaz jalalah Allah menurut kaum muslim dan Wisnu (berarti Tuhan penjaga, pelindung) menurut kaum Hindu.

Puasa di Pelbagai Agama dan Ajaran dunia

Namun ia mengingkari asal wahyu dan berkeyakinan bahwa Allah adalah seorang yang menerangkan ruh dan ilmunya menguasai jutaan hal dan pencipta jutaan bentuk dan raga; namun dirinya bukanlah raga, namun eksistensi selain makhluk-Nya.

Propinsi Punjab, terkhusus bagian India merupakan tempat tinggal utama para penganut Sikh. Tempat peribadatan emas yang merupakan tempat peribadatan utama mereka ada di propinsi tersebut dan terletak di sisi sebuah danau dan kitab suci mereka bernama Adi Grant.

Berpuasa dalam ajaran Sikh bukan termasuk salah satu kewajiban, mereka meyakinibahwa lewat puasa dan berfikir akan dapat dekat dengan Tuhan, ajaran ini merupakan perpaduan antara lahiriahHindu dan Islam.

Berpuasa dalam Agama Kristen

Adab berpuasa dalam kristen berbeda menurut kelompok atau gereja pengikutnya, berpuasa dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk mengungkapkan penyesalan dan meminta pengampunan. Salah satu munasabah yang sangat populer dan marak di kalangan pelbagai kelompok Kristen yang populer dengan "Berpuasa Besar” adalah mulai berpuasa pada hari Rabu pekan hari raya Paskah dan berakhir sampai hari raya Paskah.

Puasa di Pelbagai Agama dan Ajaran dunia

Orang-orang yang berpuasa selama 40 hari tidak menyentuh daging, minyak dan hal-hal yang diinginkannya selain pada hari Jumat dan memakan makanan terbatas dengan satu hidangan makanan dasar dan dua hidangan kecil dan umur yang berpuasa dari 14 sampai 59 tahun.

Hari raya Paskah atau hari raya kebangkitan termasuk salah satu hari libur pada tahun Masehi, yang jatuh pada hari Minggu pada bulan Maret atau April. Umat Kristen berkeyakinan bahwa pada hari ini, Isa (As) kembali lagi hidup dan bangkit setelah disalib.

Umat Kristen mengenang fenomena ini sebagai hari kebangkitan Kristus.

Berpuasa dalam Ajaran Hinduisme

Hinduisme atau ajaran Hindu dan atau Hindutva gemar menyebarkan agama Hindu, yang lebih dari 3 ribu tahun lalu dan memiliki jutaan pengikut. Hindu merupakan ajaran terbesar ketiga dunia, setelah Kristen dan Islam.

Penganut Hindu berkeyakinan bahwa tujuan kehidupan adalah kita mengetahui bagian dari tuhan, dimana kita dapat meninggalkan tingkat kehidupan ini dan kembali kepada Tuhan.

Puasa di Pelbagai Agama dan Ajaran dunia

Menurut keyakinan ajaran Hindu, berbakti kepada selainnya dan berkorban akan menyebabkan peningkatan derajat dan kelahiran kembali seseorang pada derajat yang lebih tinggi dan melaksanakan amalan-amalan buruk akan menurunkannya dalam tingkat yang lebih rendah atau bahkan pada tingkat seekor hewan.

Umat hindu berpuasa dengan tujuan konsentrasi pikiran dan energi dalam ibadah dan spiritual. Dan menentukan hari berdasarkan Ilahi, yang dipilih oleh para penganutnya. Karena setiap hari dari hari-hari yang ada ditentukan untuk satu Tuhan khusus.

Berpuasa dikalangan para penganut agama Hindu juga beragam; berpuasa dengan tidak memakan makanan dan minuman, berpuasa dengan tidak melakukan minum dan berpuasa dengan menjauhkan diri dari berhubungan badan.

Sebagian penganut Hindu juga berpuasa dan tidak menelan apapun kecuali hanya sekedar air. Demikian juga ada pelbagai tradisi, seperti berpuasa sebelum menikah danagenda-agendalainnya seperti sebagian wanita melakukan sejenis puasa untuk memperpanjang umur pasangan mereka.

Bersambung…

http://iqna.ir/fa/news/3505830

Kunci-kunci: agama%2c ، mazhab ، puasa ، hindu ، budha ، kristen
captcha