IQNA

Penjelasan Pandangan Alquran terhadap Agama-agama di Gereja Filipina

6:41 - February 15, 2019
Berita ID: 3472895
FILIPINA (IQNA) - Pandangan Alquran tentang agama-agama Kristen dan Yahudi dijelaskan lewat sebuah acara di gereja Mormon di Muntinlupa, Filipina.

Menurut laporan IQNA dari Filipina, pertemuan dialog antar agama pertama di Muntinlupa di selatan kota Manila dihadiri oleh 27 perwakilan agama, pejabat gereja, pejabat setempat dan Jim Fresnedi, walikota Muntinlupa, dan atas undangan Gereja Mormon di kota itu.

Dalam program ini, yang ditujukan untuk pengenalan dan kedekatan antar agama, Mohammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran di Filipina dan istri atase kebudayaan, Tandis Taghavi, hadir sebagai perwakilan Iran dan Islam.

Berbicara pada pertemuan itu, atase kebudayaan Iran mengatakan: “Mengingat pelaksanaan langkah-langkah ekstrem agama dan kejahatan terhadap para pengikut berbagai agama dengan mengatas namakan agama, menemukan cara umum untuk memperkuat kedekatan dan dialog antaragama sangat penting.”

Menjelaskan Pernyataan Pemimpin Revolusi

Mengacu pada pernyataan Pemimpin Revolusi, Ayatullah Ali Khamenei, tentang dialog antar agama menambahkan: "Menurut pemimpin Republik Islam Iran, tujuan dialog ini adalah untuk mencapai titik bersama dan membangun dunia yang lebih baik."

Jafari Malek, dengan menjelaskan bahwa atase kebudayaan Iran di Manila adalah salah satu anggota organisasi dialog antar agama gereja Katolik Filipina (Uni Harmoni Manila), dan telah melakukan dialog antaragama, menyatakan bahwa Republik Islam Iran, negara yang berbasis Syiah, telah mengadakan serangkaian dialog dengan agama-agama Ibrahim dan non-Ibrahimi dan sekarang menyerukan kehadiran Gereja Katolik Filipina dalam putaran perundingan ke tujuh di Teheran dan kami berharap permintaan ini akan segera dipenuhi.

Penjelasan Pandangan Alquran terhadap Agama-agama di Gereja Filipina

Tandis Taghavi, ketua himpunan kaligrafi Iran cabang Manila, berkata: “Atas nama Allah swt yang telah mengutus 124.000 nabi seperti Adam, Ibrahim, Nuh, Nabi Muhammad (saw) untuk membimbing kami.”

“Alquran diturunkan 1400 tahun yang lalu, kitab ini adalah kitab perdamaian, dimana telah difirmankan bahwa Kami telah menciptakan kalian dari satu ayah dan ibu dan hanya ketakwaan sumber keunggulan kalian,” imbuhnya.

Taghavi  menyatakan: “Alquran, Taurat, dan Alkitab ketiganya adalah kitab dari Allah swt,  yang diturunkan bagi umat manusia untuk keselamatan dan menyelamatkan umat manusia dari kesesatan. Jadi ada kesamaan di antara mereka. Tidak hanya Alquran, kitab samawi dan cahaya, tetapi juga kitab-kitab samawi lainnya, juga cahaya.”

Kedudukan Agama dalam Alquran

Dia menekankan bahwa Alquran telah memperkenalkan Taurat dan Injil juga sebagai cahaya, sebagaimana dalam surah Al-Maidah ayat 44 dan 46 telah mengisyaratkan hal tersebut, karena kitab-kitab ini adalah program kebahagiaan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan kelak di akhirat. Semakin banyak manusia mengamalkan hukum kitab-kitab samawi, kebahagiaan dan kemakmurannya akan semakin bertambah banyak di dunia dan akhirat.

Penjelasan Pandangan Alquran terhadap Agama-agama di Gereja Filipina

“Muslim Syiah sedang tidak sabar menunggu kemunculan Imam Mahdi (aj), putra Nabi Muhammad (saw) dan Isa al-Masih (as) untuk membawa kedamaian ke seluruh dunia,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala Gereja Mormon Filipina, Elder Owen menekankan perlunya dialog antaragama dan mengatakan, "Seperti yang dikatakan atase kebudayaan Islam Republik Islam Iran, dialog bukan untuk mendukung atau menolak suatu agama atau mazhab tertentu, tetapi untuk mencapai landasan bersama dan dialog ini harus dilanjutkan”.

Kemudian, saudari perempuan Owen, istri Elder Owen dalam pembicaraan singkatnya mengatakan: “Kata-kata Nyonya Taghavi, istri atase kebudayaan Iran tentang pandangan Quran terkait agama dan kitab suci, sangat mencerahkan bagi saya dan bahwa kita semua mencari kejujuran dan keadilan adalah hal yang sangat indah.”

Saudari Josephine Gudes, dari Gereja Kristen di kawasan selatan Filipina, juga menekankan: “Mengingat situasi saat ini di Filipina, dialog antaragama adalah suatu keharusan bagi koeksistensi dan untuk sampai pada perdamaian. Yang penting bagi kami adalah perlunya pertemuan semacam itu untuk mencapai titik kesamaan agama.”

Penjelasan Pandangan Alquran terhadap Agama-agama di Gereja Filipina

Sambutan Jim Fresnedi, walikota Muntinlupa kepada para partisipan

 

Penjelasan Pandangan Alquran terhadap Agama-agama di Gereja Filipina

Foto kenangan bersama para partisipan

http://iqnanews.ru/fa/news/3789630

 

 

captcha