Perang Gaza, Alquran dan Gelombang Tendensi Islam di Negara-Negara Barat
Menurut Iqna, perang di Gaza telah menyebabkan banyak orang di negara-negara Barat menjadi penasaran dengan Alquran dan keyakinan Islam serta mempelajari dan menyadari kebenaran agama tersebut.
Abdullah Hamad al-Azraq menulis dalam sebuah artikel di Arab Analytical News 21: Seorang Muslim Amerika memberikan salinan Alquran terjemahan kepada temannya yang merupakan seorang pelaut Amerika. Orang Amerika itu, saat membaca Alquran, mengira Nabi Muhammad saw adalah seorang pelaut. Surah An-Nur ayat 40 sempat menarik perhatiannya:
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
Ketika dia bertemu dengan teman Muslimnya, dia bertanya kepadanya: Apakah Nabimu seorang pelaut? Teman Muslimnya menjawab tidak! Dan dia mengatakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad (saw) bukanlah penulis Alquran dan bahwa Alquran ini adalah wahyu dari Allah swt.
Jawaban ini mengejutkan dan membuat takjub bagi sang pelaut. Sebab hanya para pelaut yang mengetahui gambaran badai laut yang disebutkan dalam ayat tersebut. Pria itu berkata, jika Muhammad (saw) bukan penulis Alquran dan belum pernah melihat laut, maka ini cukup menjadi bukti bahwa Alquran diturunkan oleh pencipta alam semesta yang mengetahui segalanya. Oleh karena itu, dia masuk Islam.
Mengenal Alquran; Alasan penting kecenderungan orang Barat masuk Islam
Dalam penelitian yang saya lakukan bertahun-tahun yang lalu tentang alasan kecenderungan ulama Kristen atau masyarakat Barat pada umumnya untuk masuk Islam, dan hasilnya saya publikasikan dalam kumpulan artikel berjudul: “Orang-Orang Terdekat dalam Persahabatan” (Aqrabahum Mawaddah), saya sampai pada kesimpulan bahwa alasan terpentingnya adalah Membaca Alquran.
Penelitian menunjukkan kepada saya alasan lain: Saya melihat orang-orang masuk Islam hanya karena pengaruh azan. Ada yang masuk Islam karena kelakuan baik umat Islam terhadap mereka dan alasan lainnya.
Namun, membaca Alquran (bahkan terjemahannya) menjadi alasan yang paling jelas, dan membaca satu ayat atau lebih sudah cukup untuk membuat sebagian orang Kristen Barat memeluk Islam.
Cat Stevens yang kemudian berganti nama menjadi Yusuf Islam adalah seorang musisi terkenal asal Inggris yang merupakan seorang Ateis. Suatu hari, saudaranya, yang baru saja datang dari Yerusalem, memberinya salinan Alquran terjemahan, dan ketika dia membaca surah Al-Ikhlas, dia mengumumkan masuk Islam.
Geoffrey Long, seorang profesor matematika Amerika yang merupakan seorang Ateis, masuk Islam setelah membaca terjemahan Alquran. Yang mengejutkannya, katanya, adalah ketika dia mulai membaca Alquran, semakin dalam dia membaca, semakin banyak jawaban yang dia temukan atas pertanyaan-pertanyaannya, dan dia menganggapnya sebagai kitab yang logis.
Dalam perang Gaza, sebagian warga Palestina yang keluar dari reruntuhan, begitu menyadari bahwa mereka telah kehilangan orang yang mereka cintai, mengucapkan dengan penuh keyakinan dan keridhaan: Alhamdulillah! Fenomena ini mengejutkan banyak anak muda di Barat, dan untuk mencari penyebabnya. Mereka menemukan rahasia perlawanan dan kekuatan ini dalam Alquran, dan ribuan orang masuk Islam.
Abdallah bin Mansour, ketua organisasi Islam di Eropa, mengutip Ahmed Mansour, pembawa berita Al Jazeera terkenal, yang mengatakan bahwa dalam dua bulan ini (setelah serangan brutal Israel di Gaza), 20.000 orang masuk Islam setelah membaca Alquran di Prancis saja dan hal yang sama serupa terjadi pasca tanggal 11 September.
Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surah Muhammad ayat 37:
وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ
“Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.” (HRY)
