Daily Sabah melaporkan, Wakil Presiden Indonesia, Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin dalam sebuah webinar virtual pada Rabu (20 Oktober) mengatakan, “Indonesia masih menjadi konsumen produk halal global. Total biaya pembelian makanan dan minuman halal pada 2018 mencapai $ 214 miliar, atau 10 persen dari total produk makanan dan minuman dunia.”
“Kami adalah konsumen terbesar dibandingkan negara mayoritas Muslim lainnya. Indonesia harus dapat memanfaatkan kapasitas pasar halal global, yang mencapai $ 2,2 triliun pada tahun 2018 dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi $ 3 triliun pada tahun 2023,” kata Wapres RI.
“Beberapa segmen industri halal Indonesia sudah mampu bersaing di pasar global. Industri pariwisata halal Indonesia menempati urutan keempat di dunia, sedangkan Indonesia menempati urutan ketiga dalam industri pakaian syariah dan kelima dalam pembiayaan syariah,” kata Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (SME) Indonesia.
Dia menambahkan: Namun, menurut data Global Islamic Economy Report , pada tahun 2019-2020, Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar negara terbaik di dunia dalam bidang industri makanan dan minuman halal. (hry)