IQNA

Berita Baru tentang Serangan terhadap Penulis Ayat-Ayat Setan

Situasi Tidak Stabil Salman Rushdie / Penyerang Telah Bertindak Sendiri

10:37 - August 14, 2022
Berita ID: 3477152
TEHERAN (IQNA) - Salman Rushdie, penulis penghina kesucian Nabi Muhammad (saw), yang dalam kondisi serius akibat serangan beberapa malam yang lalu, dibawa ke rumah sakit, setelah operasinya berlangsung selama berjam-jam, saat ini dalam kondisi tidak stabil dan sedang dalam perawatan. Dia menggunakan ventilator dan mungkin akan kehilangan satu mata.

“Pengacara Salman Rushdie mengumumkan pada Jumat malam, setelah berjam-jam operasi, Salman Rushdie bernafas melalui ventilator dan tidak dapat berbicara,” menurut iqna, mengutip Aljazeera.

“Kami tidak punya kabar baik. Salman Rushdie kemungkinan akan kehilangan mata, saraf di tangannya terputus dan hatinya rusak akibat luka tusuk,” imbuhnya.

 Saat Salman Rushdie menjalani operasi, Polisi New York mengumumkan pada Jumat malam, 12 Agustus waktu setempat, bahwa dia ditikam di leher dan perut.

Penyerang Salman Rushdie bertindak sendiri

Menurut laporan polisi New York, orang yang menyerang Salman Rushdie, penulis murtad yang menghina Nabi Muhammad saw, adalah seorang pria berusia 24 tahun bernama "Hadi Matar" yang tinggal di New Jersey.

Menurut polisi, dia berasal dari Lebanon dan warga negara Amerika, dari Lebanon Selatan dan penduduk New Jersey. Dia adalah dan seorang reporter.

Polisi New York juga mengumumkan bahwa mereka tidak memiliki indikasi motif serangan ini, tetapi mereka berhubungan dengan FBI (Polisi Federal Amerika) dan sedang menentukan dakwaannya.

Mayor Eugene J. Staniszewski mengatakan kepada wartawan: "Kami tidak memiliki indikasi motif saat ini."

“Polisi meyakini Matar bertindak sendiri,” lanjutnya.

Pejabat polisi ini menambahkan bahwa serangan terhadap Salman Rushdie terjadi meskipun ada pasukan keamanan di tempat kejadian, tetapi pasukan kami dapat bertindak tepat waktu.

Salman Rushdie berbicara di sebuah pusat pendidikan Chautauqua Center di New York pada pukul 11 ​​pagi pada hari Jumat (waktu setempat) ketika dia diserang.

Setelah terbitnya novel "Ayat-Ayat Setan" pada tahun 1988, Salman Rushdie telah memancing kemarahan umat Islam. Untuk alasan ini, dia telah beralih ke kehidupan rahasia dengan kondisi keamanan yang ketat.

Dikatakan bahwa pada bulan-bulan pertama setelah penerbitan Ayat-Ayat Setan dan menimbulkan keberatan Muslim terhadap konten anti-agamanya, Salman Rushdie mengubah tempat tinggalnya lebih dari lima belas kali dalam satu bulan.

Pemerintah Inggris, yang telah mempersiapkan landasan untuk penerbitan buku The Satanic Verses, telah mengambil tanggung jawab untuk melindungi hidupnya dengan menghabiskan banyak uang. (HRY)

 

4077630

captcha