“Salman Rushdie, penulis buku The Satanic Verses telah lepas dari ventilatornya dan dapat berbicara,” menurut Iqna, mengutip kantor berita Associated Press.
Penulis Amerika-Inggris Aatish Ali Taseer mengumumkan dalam sebuah tweet: “Salman Rushdie tidak menggunakan ventilator dan dapat berbicara dan bercanda.”
Akibat serangan ini, mata, saraf tangan, dan hati Salman Rushdie rusak parah dan dia memakai alat pernapasan buatan selama berjam-jam.
Agen Salman Rushdie, Andrew Wiley, juga membenarkan informasi ini tanpa memberikan rincian tentangnya.
Reaksi rezim Israel atas serangan dengan pisau terhadap Salman Rushdie
Kantor berita Ma'an juga melaporkan: Perdana Menteri rezim Zionis bereaksi tadi malam atas serangan terhadap Salman Rushdie, penulis buku Ayat-Ayat Setan di New York.
Yair Lapid mentweet dalam bahasa Inggris: "Serangan terhadap Salman Rushdie adalah serangan terhadap kebebasan dan nilai-nilai kita."
“Serangan ini adalah hasil dari tindakan provokatif selama beberapa dekade yang dipimpin oleh Iran,” klaimnya, dengan menuduh Iran.
Lapid menambahkan atas nama Zionis, saya berharap Salman Rushdie cepat sembuh dan sembuh total.
Pada malam tanggal 12 Agustus 1401, berita penyerangan terhadap Salman Rushdi oleh seorang pemuda berusia 24 tahun bernama Hadi Matar diberitakan. Menurut sumber, mata, saraf tangan, dan hati Salman Rushdie rusak parah dalam serangan ini dan dia terhubung ke mesin pernapasan buatan selama berjam-jam. (HRY)