IQNA

Relasi Antara Religiusitas dan Menerima Tanggung Jawab Sosial

8:53 - August 18, 2022
Berita ID: 3477173
TEHERAN (IQNA) - Tanggung jawab sosial individu atau, dalam ungkapan Alquran, "Amal Saleh/ perbuatan baik" mencakup partisipasi aktif setiap individu dalam masyarakat di mana dia tinggal; Membersihkan lingkungan, membantu orang lain, dan berpartisipasi dalam masalah sosial, budaya dan publik yang penting seperti membangun sekolah, dll. adalah beberapa contoh dari amal saleh ini.

Di dunia Islam, para pakar utama telah memberikan pendapat tentang tanggung jawab sosial individu. Misalnya, Madinah al-Fadhilah (negara yang utama) dalam pemikiran Farabi (872 hingga 950 M) terbentuk berdasarkan kerjasama, tolong-menolong, pembagian kerja dan pembagian tanggung jawab sosial di antara anggota masyarakat, dalam rangka memenuhi kebutuhan individu dan kolektif.

Agama Islam telah menetapkan tanggung jawab sosial individu dalam amal yang saleh. amal saleh memiliki arti yang jelas, yang disebut "perbuatan baik" dan Alquran kadang-kadang membandingkannya dengan "perbuatan buruk", seperti yang dinyatakan dalam surah Fussilat ayat 46:

مَنْ‌ عَمِلَ‌ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ‌ وَ مَنْ‌ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا

Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri”

Topik "amal saleh" disebutkan dalam Alquran 87 kali dalam berbagai bentuk, yang menunjukkan urgensinya dan nampaknya urgensinya tidak kurang dari "iman" karena amal saleh adalah tanda adanya iman dalam hati dan kehidupan, dan iman tanpa "amal" dan menjalankan tanggung jawab seperti pohon kering yang tidak berbuah; sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Ankabut ayat 2, melaksanakan tanggung jawab yang telah diterima disebutkan dan perlu disertai dengan iman dan keyakinan kepada Tuhan:

«أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ یُتْرَکُوا أَنْ یَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا یُفْتَنُونَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?”.

Dalam ayat ini, iman adalah syarat yang diperlukan, tetapi itu tidak cukup, dan setelah beriman, mereka harus mengamalkan tanggung jawab mereka.

Tanggung jawab sosial individu adalah dasar dari tanggung jawab sosial kelompok.

Meskipun tanggung jawab sosial sepenuhnya bersifat sukarela dan hanya individu yang harus membuat keputusan tentangnya, tetapi juga harus memperhatikan hal ini bahwa setiap komitmen adalah mengikat dan menolak untuk melakukannya tak ubahnya lalai dan meremehkannya. (HRY)

captcha