Menurut Iqna; Mesir, tanah kuno para firaun, adalah salah satu tujuan wisata terpenting di seluruh dunia, yang dimasukkan oleh semua penggemar wisata ke dalam daftar perjalanan mereka. Di sisi lain, industri di Mesir ini merupakan bagian penting dari perekonomian negara, dan orang Mesir tertarik untuk mempromosikan dan mendorong pariwisata di negara ini. Mereka selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk menjaga sumber penting pendapatan nasional mereka.
Wisata religi di Mesir meliputi kunjungan tempat-tempat penting bagi pemeluk tiga agama yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Negara ini dikenal memiliki beberapa tempat wisata religi terpenting di dunia. Kombinasi bangunan dan tempat Islam, termasuk Masjid Jami Imam Husein (as) dan masjid bersejarah seperti Masjid Ibnu Tulun, Masjid Al-Azhar, gerbang bersejarah Kairo dan Benteng Salahuddin, dan tempat-tempat suci dan tempat ibadah umat Kristen dan Yahudi merupakan ciri utama wisata religi di negeri ini.
Bangunan-bangunan penting keagamaan bagi umat Kristiani, seperti Gereja St. Sergius, (tempat di mana Keluarga Kudus (Isa dan ibunya Maryam as berlindung selama pengasingan mereka di Mesir), Gereja Gantung (el-Muallaqa), Biara Santa Katharina, St. Anthony, pendiri monastisisme dan banyak biara dan gereja kuno lainnya.
Umat Yahudi juga memiliki banyak tempat suci di Mesir. Gunung Musa (as) di Sinai dan Sinagoga Bin Ezra di Kairo, di mana ada sumur yang dalam di sebelahnya, dan orang-orang Yahudi percaya bahwa ibu Nabi Musa (as) menyembunyikan anaknya di dalamnya karena takut akan Firaun, dan beberapa sinagoga lainnya di Kairo dan Alexandria adalah diantara wisata religi ini.
Tempat wisata Islami
Selain itu, tempat ziarah yang dibangun di sebelah beberapa masjid memiliki kedudukan penting di kalangan masyarakat Mesir. Tempat-tempat ini adalah tujuan bagi mereka yang ingin berdoa; orang-orang di negara ini menganggap tempat-tempat ziarah ini sebagai sumber keberkahan dalam kehidupan dan kedamaian batin mereka.
Masyarakat Mesir memiliki kecintaan khusus kepada Ahlulbait (as) dan kecintaan ini memiliki akar yang dalam pada sejarah dan budaya Mesir. Oleh karena itu, tempat-tempat yang dinisbatkan pada Ahlulbait (as) memiliki kedudukan khusus di kalangan umat Islam di negara ini. Tahun lalu, Abdul Fattah as-Sisi memerintahkan agar makam-makam yang dikaitkan dengan Ahlulbait (as) di negeri ini, terutama Masjid Al-Husein, Masjid Sayyidah Zainab dan Masjid Sayyidah Nafisah, direnovasi.
As-Sisi memerintahkan kepala organisasi teknik angkatan bersenjata negara ini untuk memulihkan halaman interior masjid dan dekorasi arsitekturnya yang kaya dan halus, dengan melestarikan aspek sejarah dan spiritual dari tempat-tempat ziarah suci ini, serta merenovasi jalan dan alun-alun menuju ke tempat dan fasilitas di sekitarnya.
Masjid Al-Azhar
Masjid Al-Azhar adalah salah satu masjid terpenting di Mesir.
Masjid Jami Imam Husein
Masjid Jami Imam Husein (Ras al-Husein) yang terinspirasi oleh arsitektur Gotik Italia dan arsitektur Ottoman, telah direkonstruksi dengan menambahkan menara bergaya masjid Ottoman.
Masjid Muhammad Ali
Masjid Muhammad Ali adalah salah satu masjid bersejarah yang paling menonjol di Kairo.
Masjid Ibnu Tulun, yang dibangun pada abad ke-3 H/9 M, masuk dalam daftar bangunan keagamaan paling menonjol di Mesir.
Masjid Sultan Hasan memiliki menara paling tinggi di Kairo.
Benteng Salahuddin, yang dikenal sebagai Qal’eh al-Jabal Kouh, adalah salah satu bangunan Islam terpenting di Kairo Islam.
Salah satu pemakaman Kristen bersejarah terbesar di dunia adalah pemakaman Al-Baghawat di gurun terluas Mesir, yang berasal dari abad ketiga Masehi.
Karya-karya terkait umat Yahudi di Mesir mencakup sinagoga, makam dan sekolah agama. Beberapa sinagoga yang paling penting dari umat Yahudi Mesir adalah sinagoga Adli, sinagoga Ben Ezra, sinagoga Moshe Ben Maimon, sinagoga Yahudi Ashkenazi, semuanya di Kairo. (HRY)