Menurut Iqna, mengutip Paltoday, bersamaan dengan hari raya Yahudi dan Tahun Baru Ibrani, ribuan warga Palestina melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Aqsa di Quds yang diduduki pada Jumat pagi.
Menurut sumber lokal, warga Palestina melewati penghalang yang dipasang pasukan pendudukan Zionis di jalan-jalan bagian lama untuk mencegah jamaah mengakses Masjid Al-Aqsa dan mencapai masjid suci ini untuk melaksanakan salat subuh.
Kemarin, banyak lembaga dan organisasi Quds yang meminta warga Palestina untuk menghadiri masjid ini dan melaksanakan salat sehari-hari di masjid suci ini guna menggagalkan rencana pembagian waktu dan tempat Masjid Al-Aqsa.
Menurut laporan Al-Alam, Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina, pada Kamis malam memperingatkan tentang perubahan konflik politik menjadi konflik agama di wilayah pendudukan. “Kami menganggap Israel bertanggung jawab atas tindakan ini,” ucapnya.
Berbicara di Majelis Umum PBB ke-78, Abbas mengatakan: “Membangun perdamaian tanpa rakyat Palestina mencapai hak-hak hukum mereka adalah sebuah ilusi.”
Pada Jumat pagi tanggal 22 September, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan mati syahidnya seorang pemuda Palestina yang ditembak oleh pasukan Zionis di sebelah barat Jenin. Menyusul serangan pasukan Zionis di desa Kafardan di sebelah barat Jenin, terjadi bentrokan dan pasukan tersebut menyerang pemuda Palestina dengan peluru, bom suara, dan gas air mata.
Hazem Qassem, juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), memuji tindakan Ahmed Al-Awadi, Menteri Kesehatan Kuwait, meninggalkan pertemuan para menteri kesehatan di sela-sela Majelis Umum PBB di New York karena kehadiran perwakilan rezim Zionis dalam pertemuan tersebut. (HRY)