IQNA

Hubungan Takwa dan Pengendalian Diri dalam Alquran

7:53 - February 06, 2024
Berita ID: 3479594
IQNA - Takwa adalah salah satu jenis perlindungan khusus terhadap jiwa, yang diartikan sebagai “penjagaan kesucian Ilahi”, artinya seseorang melindungi dirinya dari murka dan siksa Ilahi, dan oleh karena itu berkaitan dengan pengendalian diri.

Diantara akidah Islam yang menjadi landasan terwujudnya pengendalian diri adalah persoalan nilai dan harkat kemanusiaan; karena jika seseorang lebih mengetahui harkat dan martabatnya serta kedudukannya yang luhur, maka ia tidak akan lagi puas dengan hal-hal yang bernilai rendah dan tercemar keburukan. Di sisi lain, seseorang yang tidak menghargai dirinya sendiri, akan menyerah pada segala penghinaan. Orang yang tidak aman dari keburukan perbuatannya, tentu saja orang lain tidak bisa aman darinya.

Alquran memberikan kedudukan kepada manusia yang tidak kita lihat di ajaran lain mana pun. Alquran memperingatkan manusia bahwa ia dimuliakan oleh Allah swt dan memiliki kemampuan untuk mencapai kedudukan di mana tidak ada malaikat yang mampu dekat dengan-Nya:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’: 70)

Martabat dan kemuliaan terkadang melekat dan disebabkan oleh ciptaan manusia. Ayat ini mengungkapkan martabat yang melekat pada manusia dalam penciptaan. Martabat manusia terletak pada penciptaan, kecerdasan, akal dan bakat, serta memiliki hukum samawi dan kepemimpinan maksum dan Ilahi.

Kadang-kadang martabat itu bersifat spiritual dan diperoleh, seperti martabat khusus orang-orang yang bertakwa. Alquran mengatakan:

إِنَّ أَکرَمَکمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاکمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”. (QS. Al-Hujarat: 13) Artinya, setelah penciptaan pertama, yang menjadi tolak ukur harkat dan martabat manusia adalah ketakwaannya. Sejatinya, martabat yang diperoleh ini dapat dianggap sebagai salah satu buah pengendalian diri yang paling penting.

Ketakwaan yang merupakan salah satu nilai yang paling banyak terdapat dalam Alquran dan sumber nilai-nilai lainnya, merupakan salah satu jenis perlindungan diri yang khusus, yang diartikan sebagai “Menjaga kesucian Ilahi”, artinya seseorang melindungi dirinya sendiri melawan murka dan hukuman ilahi. Pengendalian diri juga merupakan keadaan jiwa di mana seseorang menjaga dirinya sendiri dan berusaha untuk tidak berperilaku bertentangan dengan tujuan dan kepentingan masyarakat. (HRY)

captcha